Bismillahirrahmaanirrahiim
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar". Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. (QS Al Israa’ [17] : 4 – 6).
Umat muslim Indonesia tidak ubahlah sasaran bagi para pembenci Islam. Berbagai paham dan juga jebakan dalam dunia pendidikan dan berbagai hal telah dibuat untuk menyibukkan umat islam. Situasi yang memang sudah dirancang. Membubarkan kekompakkan umat islam melalui dunia pendidikan. Menyusupkan keretakan dengan paham nasionalis dan cinta hanya pada golongan tertentu hingga mereka terlupakan dengan bencana yang menimpa saudara kita nan jauh di negeri Palestina yang penghuni begitu di sayang oleh Allah SWT.
Enam puluh empat tahun yang lalu, awal dari bencana besar menimpa saudara kita. Israel dengan kebengisannya datang ke tempat yang tidak seharusnya dia datang. Namun, kita tidak lah takut, semangat jihad akan terus berjalan mengiringi perjuangan kami membela saudara kita, rakyat Palestina. Hari bencana itu dikenal dengan hari Nakbah. Setiap tahun diperingati oleh rakyat Palestina dan dunia silam pada umumnya. Bukan bencana alam tetapi yang terjadi pada tanggal 14Mei 1948 itu merupakan bencana kemanusiaan berdirinya negara Israel di atas tanah rakyat Palestina menjadi bencana besar yang mengancam stabilitas dan perdamaian dunia hingga hari ini.
#Nakbah dari masa ke masa
Peristiwa Nakbah memicu terjadinya dua perang besar Arab-Israel pasca berdirinya negeri Yahudi (1948), yakni perang 1967 dan perang 1973. Namun kedua perang tersbut tidak member berubahan terhadap rakyat Palestina. Dan mulai dari itu, nakbah demi nakbah terus menerjang. Perang yang berjalan selama enam hari tersbut (1967) menjadikan Israel bertambha luas wilayahnya sampai ke kota Al-Quds. Berlanjut pad tahun 1973, kehebatan militer Israel mulai pupus walau pun dibentengi oleh degara Barat, terutama AS.
Zionis lakanatullah tetap dengan keras kepalanya mengadakan invansi ke Libanon di tahun 1982. Mereka meluluhlantakkan negeri mungil yang menmpung ratusan ribu warga Palestina yang terusir dari tanah airnya. Invansi tersebut dibantu oleh pasukan Kristen Libanon yang menewaskan lima ribu warga Palestina di kamp Sabra dan Satila dengan actor intelektualnya Ariel Sharon, PM Israel.
Perang demi perang setelahnya telah menambah nakbah bagi bangsa negeri satu-satunya yang masih terjajah di muka bumi ini. Sebut saja misalnya perang musim panas tahun 2006 antara Hizbullah dan Israel, lalu perang terakhir yang pantas disebut holocaust di Gaza pada akhir 2008 hingga awal 2009 yang menewaskan lebih dari 2 ribu warga Gaza plus embargo yang tak kunjung berakhir hingga saat ini.
#Peran FSLDK I
Sehubungan dengan Hari Nakbah yang diperingati setiap tahunnya pada pertengahan bulan Mei, maka Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) menyatakan sikap:
- Menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menyuarakan penghentian penjajahan yang dilakukan Zionis Israel diatas bumi Palestina.
- Kepada Lembaga Dakwah Kampus seluruh Indonesia yang berada dalam koordinasi FSLDK agar mengadakan Kegiatan DERAP (Dari Rakyat Indonesia untuk Palestina).
- Melakukan penggalangan dana yang akan disalurkan melalui program JDN (Jejaring Donasi Nasional) untuk proyek bus sekolah dan pendirian TK FSLDK di Jalur Gaza, Palestina.http://fsldk.org
0 komentar:
Posting Komentar